Pages


Friday, December 5, 2014

Bicara Hidayah - Waspada Pintu Masuk Syaitan

WASPADA PINTU MASUK SYAITAN

by Bicara Hidayah on Tuesday, February 15, 2011 at 1:35am


SESUNGGUHNYA setiap detik dari hidup kita, setiap hembusan nafas, setiap fikiran yang yang tersirat, setiap amal perbuatan yang kita kerjakan, tidak akan pernah lepas dari upaya syaitan untuk menggoda, menyesatkan, menyelewengkan dari tujuan yang benar dan menggiring kepada dosa dan maksiat. Kita mungkin tidak menyadari dan memang tanpa kita sadari, syaitan terus berupaya menenggelamkan, menghanyutkan kita agar semakin jauh dari jalan yang benar, meninggalkan ketaatan secara perlahan dan halus, tanpa terasa oleh kita. Dan itulah tugas utama syaitan dan iblis, sebagai mana ia telah terusir dari syurga dan terjauhkan dari rahmat ALLAH maka diapun ingin menjauhkan manusia dari dari rahmat ALLAH dan kemudian sesat bersamanya. Begitulah ungkapan syaitan ketika mendapatkan laknat ALLAH.  ALLAH berfirman (artinya):
    "Maka keluarlah kamu dari syurga; sesungguhnya kamu adalah makhluk yang terkutuk, Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan." Iblis berkata: "Ya Tuhanku, berilah penangguhan kepadaku sampai hari mereka dibangkitkan." ALLAH berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk yang diberi penangguhan, sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari Kiamat)." Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka. ( Shad: 77-83)
Menyadari ini semua, bahwa keberadaan kita di dunia ini, tidak akan pernah lepas sedikitpun dari upaya syaitan untuk mempengaruhi kita, merayu, melalaikan kita dengan apapun, bahkan mereka mampu masuk bersama aliran darah kita, dengan hanya satu tujuan mengumpulkan manusia sebanyak-banyaknya untuk bersama-sama sesat dan menghuni neraka jahanam. Mengetahui tipu daya syaitan dan iblis dalam menyesatkan manusia, serta mengetahui cara menghadapi tipu daya tersebut menjadi penting untuk kita sama-sama kita ketahui sehingga kita mampu terhindar dari tipu daya tersebut.

Di antara pintu-pintu dan metode syaitan menyesatkan manusia yang perlu kita waspadai adalah:



Syubhat berarti suatu yang meragukan dan samar-samar, sedangkan syahwat adalah dorongan hawa nafsu, maka dari sinilah syaitan akan semakin kuat menggoda, kemudian syaitan menghembuskan bisikan dan rayuannya. Syaitan akan yang terus membujuk sehingga seakan membuat hati menjadi tenang  untuk melakukan hal perbuatan tersebut. Bahkan syaitan telah menghembuskan syubhat dan syahwat iniitu sejak awal permusuhan dengan Nabi Adam, syaitan telah melakukan langkah-langkah kejinya untuk menggelincirkan anak keturunan adam agar tidak mentaati perintah ALLAH.
Mari kita perhatikan ucapan syaitan, dengan tipu dayanya di dalam firman ALLAH berikut:

فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مِنْ سَوْءَاتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَذِهِ الشَّجَرَةِ إِلاَّ أَنْ تَكُوناَ مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُوناَ مِنَ الْخَالِدِينَ. وَقَاسَمَهُمَا إِنِّي لَكُمَا لَمِنَ النَّاصِحِينَ. فَدَلاَّهُمَا بِغُرُورٍ.
 
    "Maka syaitan menggoda mereka berdua untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka, yaitu auratnya, dan syaitan berkata, "Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam syurga)". Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya,"Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasihat kepada kamu berdua,' maka syaitan membujuk keduanya dengan tipu daya."  (Al-A'râf, 7:20-22)

Dari ayat ini dapat dipetik satu pelajaran penting bahwa syaitan mempermainkan kecenderungan manusia yang tersembunyi, manusia ingin kekal, diberi umur yang panjang, manusia juga ingin memiliki kepemilikan harta yang tak terbatas padahal usia mereka pendek dan terbatas.

Dalam ayat ini diketahui bahwa tipuan yang digunakan syaitan adalah: “An takuunaa malakaini au takuunaa minal khalidin.”

Dalam penjelasan ayat ini, kata malakaini ada dua bacaan yang dapat dijadikan  pengertian untuk memahamai maksud dari ayat ini. Bacaan pertama adalah: malikaini yaitu huruf lam dibaca kasroh yang berarti dua orang raja, yakni raja dan ratu, bacaan ini dikuatkan oleh nash lain dalam surat Thaaha: “Maukah aku tunjukan kepada kalian berdua, kepada pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan punah?”. (Thaha: 120)

Atas dasar bacaan ini, maka tipuan syaitan ini adalah kekuasaan yang abadi dan umur yang kekal. Keduanya merupakan syahwat atau kecenderungan yang paling kuat dalam diri manusia, selain syahwat terhadap lawan jenis, yang banyaknya kita dengar bersama berbagai macam kasus dan skandal terjadi, ini membuktikan bahwa syaitan sudah banyak berhasil dalam menyesatkan manusia.

Bacaan kedua adalah malakaini, huruf lam dibaca fathah yang berarti dua malaikat, maka manupulasi syaitan itu adalah dengan melepaskan manusia dari ikatan-ikatan fisik seperti malaikat yang kekal.

Ketika Iblis ini mengetahui bahwa ALLAH melarang Adam dan Hawa memakan buah ini, dan larangan ini terasa berat dalam jiwa mereka, maka untuk menggoyang hati mereka, iblis menimbulkan khayalan dan angan-angan kepada mereka, di samping juga mempermainkan syahwat dan keinginan mereka. Bahkan iblis memperkuat dengan sumpah bahwa ia adalah pemberi nasehat yang berlaku jujur.



Menurut Imam Al-Ghazali, diantara pintu-pintu syaitan yang sangat besar adalah al-hirsh atau tamak dan hasad, yaitu kedengkian. Rasa tamak dan sifat hasad ini menjadi salah satu pintu yang menyebabkan syaitan bisa masuk ke dalam pikiran dan jiwa manusia kemudian syaitan menguasainya. Ketika syaitan sudah mampu menguasai jiwa, maka itu pertanda akan membawa pada kebinasaan.


Imam Abu Dawud dalam Kitab Sunnan-nya menyebutkan sebuah riwayat. Ketika Nabi Nuh ‘Alaihissalam menaiki perahu, dan memasukkan ke dalam perahu itu berbagai makhluk  secara berpasang-pasangan, tiba-tiba beliau melihat seorang tua yang tidak dikenal. Orang itu tidak memiliki pasangan. Nabi Nuh ‘Alaihissalam bertanya,
     “Untuk apa kamu masuk kemari?” Orang itu menjawab, “Aku masuk kemari untuk mempengaruhi sahabat-sahabatmu supaya hati mereka bersamaku, sementara tubuh mereka bersamamu.” Orang tua itu adalah syaitan. Lalu, Nabi Nuh ‘Alaihissalam berkata, “Keluarlah kamu dari sini, hai musuh ALLAH! Kamu terkutuk!” Iblis itu kemudian berkata kepada Nabi Nuh, “Ada lima hal yang dengan kelimanya aku membinasakan manusia. Akan kuberitahukan yang tiga, dan kusembunyikan yang dua.” ALLAH mewahyukan kepada Nabi Nuh: “Katakan, aku tidak membutuhkan yang tiga. Aku membutuhkan yang dua.” Lalu Nuh bertanya, “Apa yang dua itu?” Iblis menjawab, “Dua hal yang membinasakan manusia adalah ketamakkan dan kedengkian. Karena kedengkian inilah, aku dilaknat sehingga menjadi terkutuk. Karena dorongan ketamakkan itu pula, Adam dan Hawa tergoda untuk menuruti keinginannya.”



Dosa-dosa kecil dampaknya sangat berbahaya bagi manusia, seorang yang menganggap kecil suatu perbuatan dosa maka dengan demikian syaitan akan selalu menjadikan orang tersebut meremehkan dosa-dosa kecilnya, sehingga dia akan terus menerus melakukannya dan dosa itu akan membinasakannya.
Rasulullah صلیﷲ علیﻪ و سلم telah memperingatkan umatnya tentang dosa-dosa kecil dengan sabdanya,
    “Jauhilah dosa-dosa dan sesuatu yang dianggap dosa kecil, karena dosa-dosa kecil itu ketika dilakukan seseorang maka ia akan membinasakannya.”  (HR. Ahmad, no. 23194)
Tentu ketika kita mengetahui pintu-pintu masuknya syaitan ini, ALLAH سبحانا وتعاﱃ dengan rahmat-NYA memberikan petunjuk kepada para hamba-Nya melalui Al-Quran dan melalui lisan Rasul-Nya صلیﷲ علیﻪ و سلم , untuk menghadapi dan mengusir setiap bisikan dan  godaan syaitan tersebut. Di antara hal-hal yang dapat dilakukan agar terhindar dari tipu daya syaitan dan kawanannya adalah sebagai berikut:


MENJAGA KEIKHLASAN DALAM SETIAP AMAL IBADAH DAN PERBUATAN
Setiap ibadah ataupun amal perbuatan yang dilakukan oleh hamba ALLAH, pasti syaitan akan berupaya menyimpangkan amal tersebut agar tidak dilakukan dengan ikhlas, syaitan akan berupaya keras agar amal itu tidak bernilai di hadapan ALLAH, bahkan perbuatan itu menjadi amalan yang riya dan syirik. Karena ini sudah merupakan janjinya kepada ALLAH.

Hamba-hamba yang ikhlas akan dijaga dan diselamatkan dari gangguan syaitan. ALLAH yang menyatakan pengakuan syaitan tersebut  dalam firman-NYA (artinya):
    "Iblis berkata, "Ya Rabb-ku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlash di antara mereka."  (Al-Hijr, 15:39-40)  
Dalam ayat yang lain disebutkan:
    "Iblis menjawab, "Demi kekuasaan-Mu, aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka."  (Shâd, 38:82-83)  
ALLAH سبحانا وتعاﱃ telah menjamin bahwa seorang yang mampu menjaga keikhlasannya dalam beramal syaitan tidak punya kemampuan dalam menggodanya,
    "Sesungguhnya hamba-hamba-Ku yang ikhlas tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikuti kamu, yaitu orang-orang yang sesat." (Al-Hijr, 15:42)


MENJAGA KESTABILAN KONDISI IMAN
Syaitan selalu berupaya untuk menggoda dan melemahkan iman seseorang dengan berbagai macam carannya, baik itu kelalaian ataupun perbuatan maksiat. Dengan kemaksiatan, keimanan seseorang akan semakin menurun sehingga dengan mudah syaitan akan mencelakakann seorang tersebut sehingga ia melakukan perbuatan dosa.

Sesungguhnya seluruh kekuatan, kekuasaan, kesempurnaan hanyalah milik ALLAH. Oleh karena itu, seorang hamba yang ditolong dan dilindungi ALLAH dengan menjaga kondisi imannya dengan amal ibadah yang kontinyu, maka tidak ada satu makhlukpun yang mampu mencelakakannya. ALLAH سبحانا وتعاﱃ telah memberitakan hal ini di dalam Al-Quran, sebagaimana firman-NYA (artinya):
    "Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabb-nya. Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan ALLAH."  (An Nahl : 99 - 100)


BERLINDUNG KEPADA ALLAH
  
Untuk menghadapi syaitan dan terhindar dari godaannya, kita dianjurkan bahkan diperintahkan oleh ALLAH untuk senantiasa berlindung kepada-NYA. ALLAH سبحانا وتعاﱃ berfirman (artinya):
    "Dan jika kamu digoda oleh syaitan, maka berlindunglah kepada ALLAH. Sesungguhnya ALLAH Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Al-A'râf, 7:200)  
Dalam Hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim disebutkan:

    Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda: “Syaitan datang kepada salah seorang dari kalian lalu berkata, siapakah yang menciptakan ini dan ini? Sehingga syaitan berkata, “siapakah yang menciptakan Tuhanmu, maka apabila jika telah sampai kepadanya hal tersebut, hendaklah dia berlindung kepada ALLAH dan hendaklah dia menghentikan (waswas tersebut)."
Sedangkan dalam riwayat Abu Dawud disebutkan:

    "Jika mereka mengucapkan hal itu (kalimat-kalimat was-was), maka ucapkanlah "ALLAH itu Maha Esa, ALLAH itu tempat bergantung, Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan," kemudian meludahlah ke kiri (3x) dan berlindunglah kepada ALLAH."


MEMPERBANYAK TADABBUR AL-QURAN DAN MEMPERKUAT DZIKRULLAH
Al-Quran dan dzikrullah merupakan benteng yang kokoh yang dapat melindungi diri dari godaan dan gangguan  syaitan dan membuatnya lari tunggang langgang, sebagaimana sabda Rasulullah:
    "Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi صلیﷲ علیﻪ و سلم  bersabda, janganlah kamu menjadikan rumah-rumah kamu sebagai kuburan. Sesungguhnya syaitan lari dari rumah yang dibacakan surat Al Baqarah di dalamnya.”  (HR Muslim, no. 780)
Dalam sabda yang lain disebutkan:
    Dari Al-Harits Al-Asy’ari, bahwa Nabi صلیﷲ علیﻪ و سلم  bersabda: “Sesungguhnya ALLAH memerintahkan Yahya bin Zakaria Alaihissallam dengan lima kalimat, agar beliau mengamalkannya dan memerintahkan Bani Israil agar mereka mengamalkannya (di antaranya): Aku perintahkan kamu untuk dzikrullah. Sesungguhnya perumpamaan itu seperti perumpamaan seorang laki-laki yang dikejar oleh musuhnya dengan cepat, sehingga apabila dia telah mendatangi benteng yang kokoh, kemudian dia menyelamatkan dirinya dari mereka (dengan berlindung di dalam benteng tersebut). Demikianlah seorang hamba tidak akan dapat melindungi dirinya dari syaitan, kecuali dengan dzikrullah."  (HR Ahmad)


MENYELISIHI SYAITAN DARI SETIAP PERBUATANNYA
Syaitan adalah musuh manusia, maka wajib pula untuk menjadikannya sebagai musuh, dan membenci serta meninggalkan perbuatannya. Sebagaimana firman ALLAH (artinya):
    "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu, maka jadikanlah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala."  (Fathir: 5)

Diantara perbuatan syaitan yang harus diselisihi adalah:

1.  Perbuatan membadzir atau pemborosan

ALLAH berfirman (artinya):

    “Dan janganlah kamu melakukan perbuatan mubadzir, sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhan-NYA.” ( Al-Isro :26-27)
2.  Makan dan minum dengan tangan kiri

Rasulullah bersabda:
    Dari Abdullah bin Umar, Nabi صلیﷲ علیﻪ و سلم bersabda: “Janganlah salah seorang diantara kalian makan dan minum dengan tangan kirinya, sesungguhnya syaitan makan dan minum dengan tangan kirinya.” (HR. Tirmidzi)  
3.  Tergesa-gesa dalam pekerjaan

Rasulullah bersabda:
    Dari Sahl bin Said, Rasulullah bersabda: “Tergesa-gesa itu dari perbuatan syaitan.” (HR. Tirmidzi)

Demikianlah, semoga kita mampu membentengi diri kita dalam menghadapi permusuhan dan tipu daya syaitan yang selalu menyesatkan langkah kita menuju keredhaan dan syurga ALLAH سبحانا وتعاﱃ.


H. ZulhamdiM. Saad, Lc

:::: Selasa, 12 Rabi'ul Awal 1432 | Selasa, 15 Februari 2011 ::::
[ Semua Gambar Adalah Hiasan ]

_______________________
Disunting Dari :
LAMAN: IKATAN DA'I INDONESIA
(Nota ini disunting oleh Bicara Hidayah dari dari teks Khutbah Juma’at)
Jodol Asal: Mewaspadai Pintu Masuk Setan

Shared By Bicara Hidayah

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat (memuji dan berdoa) ke atas Nabi. Wahai orang-orang yang beriman bersalawatlah kamu ke atasnya serta ucapkanlah salam dengan penghormatan. “ [Al-Ahzab: 56]

No comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails