WASPADA PINTU MASUK SYAITAN
by Bicara Hidayah on Tuesday, February 15, 2011 at 1:35am
- "Maka  keluarlah kamu dari syurga; sesungguhnya kamu adalah makhluk yang  terkutuk, Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan."  Iblis berkata: "Ya Tuhanku, berilah penangguhan kepadaku sampai hari  mereka dibangkitkan." ALLAH berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk yang  diberi penangguhan, sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya  (hari Kiamat)." Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan  menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di  antara mereka. ( Shad: 77-83) 
 
Menyadari ini  semua, bahwa keberadaan kita di dunia ini, tidak akan pernah lepas  sedikitpun dari upaya syaitan untuk mempengaruhi kita, merayu,  melalaikan kita dengan apapun, bahkan mereka mampu masuk bersama aliran  darah kita, dengan hanya satu tujuan mengumpulkan manusia  sebanyak-banyaknya untuk bersama-sama sesat dan menghuni neraka jahanam.  Mengetahui tipu daya syaitan dan iblis dalam menyesatkan manusia, serta  mengetahui cara menghadapi tipu daya tersebut menjadi penting untuk  kita sama-sama kita ketahui sehingga kita mampu terhindar dari tipu daya  tersebut.
Di antara pintu-pintu dan metode syaitan menyesatkan manusia yang perlu kita waspadai adalah:
Syubhat  berarti suatu yang meragukan dan samar-samar, sedangkan syahwat adalah  dorongan hawa nafsu, maka dari sinilah syaitan akan semakin kuat  menggoda, kemudian syaitan menghembuskan bisikan dan rayuannya. Syaitan  akan yang terus membujuk sehingga seakan membuat hati menjadi tenang   untuk melakukan hal perbuatan tersebut. Bahkan syaitan telah  menghembuskan syubhat dan syahwat iniitu sejak awal permusuhan dengan  Nabi Adam, syaitan telah melakukan langkah-langkah kejinya untuk  menggelincirkan anak keturunan adam agar tidak mentaati perintah ALLAH.
Mari kita perhatikan ucapan syaitan, dengan tipu dayanya di dalam firman ALLAH berikut:
فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مِنْ سَوْءَاتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَذِهِ الشَّجَرَةِ إِلاَّ أَنْ تَكُوناَ مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُوناَ مِنَ الْخَالِدِينَ. وَقَاسَمَهُمَا إِنِّي لَكُمَا لَمِنَ النَّاصِحِينَ. فَدَلاَّهُمَا بِغُرُورٍ.
- "Maka  syaitan menggoda mereka berdua untuk menampakkan kepada keduanya apa  yang tertutup dari mereka, yaitu auratnya, dan syaitan berkata, "Tuhan  kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu  berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam  syurga)". Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya,"Sesungguhnya  saya adalah termasuk orang yang memberi nasihat kepada kamu berdua,'  maka syaitan membujuk keduanya dengan tipu daya."  (Al-A'râf, 7:20-22) 
 
Dari  ayat ini dapat dipetik satu pelajaran penting bahwa syaitan  mempermainkan kecenderungan manusia yang tersembunyi, manusia ingin  kekal, diberi umur yang panjang, manusia juga ingin memiliki kepemilikan  harta yang tak terbatas padahal usia mereka pendek dan terbatas.
Dalam ayat ini diketahui bahwa tipuan yang digunakan syaitan adalah: “An takuunaa malakaini au takuunaa minal khalidin.” 
Dalam penjelasan ayat ini, kata malakaini ada dua bacaan yang dapat dijadikan  pengertian untuk memahamai maksud dari ayat ini. Bacaan pertama adalah: malikaini  yaitu huruf lam dibaca kasroh yang berarti dua orang raja, yakni raja  dan ratu, bacaan ini dikuatkan oleh nash lain dalam surat Thaaha: “Maukah aku tunjukan kepada kalian berdua, kepada pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan punah?”. (Thaha: 120)
Atas dasar bacaan ini, maka tipuan syaitan ini adalah kekuasaan yang abadi dan umur yang kekal. Keduanya  merupakan syahwat atau kecenderungan yang paling kuat dalam diri  manusia, selain syahwat terhadap lawan jenis, yang banyaknya kita dengar  bersama berbagai macam kasus dan skandal terjadi, ini membuktikan bahwa  syaitan sudah banyak berhasil dalam menyesatkan manusia.
Bacaan kedua adalah malakaini,  huruf lam dibaca fathah yang berarti dua malaikat, maka manupulasi  syaitan itu adalah dengan melepaskan manusia dari ikatan-ikatan fisik  seperti malaikat yang kekal.
Ketika Iblis ini mengetahui  bahwa ALLAH melarang Adam dan Hawa memakan buah ini, dan larangan ini  terasa berat dalam jiwa mereka, maka untuk menggoyang hati mereka, iblis  menimbulkan khayalan dan angan-angan kepada mereka, di samping juga  mempermainkan syahwat dan keinginan mereka. Bahkan iblis memperkuat  dengan sumpah bahwa ia adalah pemberi nasehat yang berlaku jujur.
Menurut Imam Al-Ghazali, diantara pintu-pintu syaitan yang sangat besar adalah al-hirsh atau tamak dan hasad, yaitu kedengkian.  Rasa tamak dan sifat hasad ini menjadi salah satu pintu yang  menyebabkan syaitan bisa masuk ke dalam pikiran dan jiwa manusia  kemudian syaitan menguasainya. Ketika syaitan sudah mampu menguasai  jiwa, maka itu pertanda akan membawa pada kebinasaan.
-  “Untuk apa kamu  masuk kemari?” Orang itu menjawab, “Aku masuk kemari untuk mempengaruhi  sahabat-sahabatmu supaya hati mereka bersamaku, sementara tubuh mereka  bersamamu.” Orang tua itu adalah syaitan.
Lalu, Nabi Nuh  ‘Alaihissalam berkata, “Keluarlah kamu dari sini, hai musuh ALLAH! Kamu  terkutuk!” Iblis itu kemudian berkata kepada Nabi Nuh, “Ada lima hal  yang dengan kelimanya aku membinasakan manusia. Akan kuberitahukan yang  tiga, dan kusembunyikan yang dua.” ALLAH mewahyukan kepada Nabi Nuh:  “Katakan, aku tidak membutuhkan yang tiga. Aku membutuhkan yang dua.”  Lalu Nuh bertanya, “Apa yang dua itu?” Iblis menjawab, “Dua hal yang  membinasakan manusia adalah ketamakkan dan kedengkian. Karena kedengkian  inilah, aku dilaknat sehingga menjadi terkutuk. Karena dorongan  ketamakkan itu pula, Adam dan Hawa tergoda untuk menuruti keinginannya.” 
 
Dosa-dosa  kecil dampaknya sangat berbahaya bagi manusia, seorang yang menganggap  kecil suatu perbuatan dosa maka dengan demikian syaitan akan selalu  menjadikan orang tersebut meremehkan dosa-dosa kecilnya, sehingga dia  akan terus menerus melakukannya dan dosa itu akan membinasakannya.
Rasulullah صلیﷲ علیﻪ و سلم telah memperingatkan umatnya tentang dosa-dosa kecil dengan sabdanya, 
- “Jauhilah  dosa-dosa dan sesuatu yang dianggap dosa kecil, karena dosa-dosa kecil  itu ketika dilakukan seseorang maka ia akan membinasakannya.”  (HR. Ahmad, no. 23194) 
 
Tentu  ketika kita mengetahui pintu-pintu masuknya syaitan ini, ALLAH سبحانا  وتعاﱃ dengan rahmat-NYA memberikan petunjuk kepada para hamba-Nya  melalui Al-Quran dan melalui lisan Rasul-Nya صلیﷲ علیﻪ و سلم , untuk  menghadapi dan mengusir setiap bisikan dan  godaan syaitan tersebut. Di  antara hal-hal yang dapat dilakukan agar terhindar dari tipu daya  syaitan dan kawanannya adalah sebagai berikut:
MENJAGA KEIKHLASAN DALAM SETIAP AMAL IBADAH DAN PERBUATAN
Setiap  ibadah ataupun amal perbuatan yang dilakukan oleh hamba ALLAH, pasti  syaitan akan berupaya menyimpangkan amal tersebut agar tidak dilakukan  dengan ikhlas, syaitan akan berupaya keras agar amal itu tidak bernilai  di hadapan ALLAH, bahkan perbuatan itu menjadi amalan yang riya dan  syirik. Karena ini sudah merupakan janjinya kepada ALLAH.
Hamba-hamba  yang ikhlas akan dijaga dan diselamatkan dari gangguan syaitan. ALLAH  yang menyatakan pengakuan syaitan tersebut  dalam firman-NYA (artinya): 
- "Iblis  berkata, "Ya Rabb-ku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku  sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan  maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,  kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlash di antara mereka."  (Al-Hijr, 15:39-40)  
 
Dalam ayat yang lain disebutkan: 
- "Iblis  menjawab, "Demi kekuasaan-Mu, aku akan menyesatkan mereka semuanya,  kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka."  (Shâd, 38:82-83)  
 
ALLAH  سبحانا وتعاﱃ telah menjamin bahwa seorang yang mampu menjaga  keikhlasannya dalam beramal syaitan tidak punya kemampuan dalam  menggodanya,
- "Sesungguhnya hamba-hamba-Ku yang ikhlas tidak  ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikuti  kamu, yaitu orang-orang yang sesat." (Al-Hijr, 15:42) 
 
MENJAGA KESTABILAN KONDISI IMAN
Syaitan  selalu berupaya untuk menggoda dan melemahkan iman seseorang dengan  berbagai macam carannya, baik itu kelalaian ataupun perbuatan maksiat.  Dengan kemaksiatan, keimanan seseorang akan semakin menurun sehingga  dengan mudah syaitan akan mencelakakann seorang tersebut sehingga ia  melakukan perbuatan dosa.
- "Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasannya atas  orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabb-nya. Sesungguhnya  kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi  pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan ALLAH."  (An Nahl : 99 - 100) 
 
BERLINDUNG KEPADA ALLAH 
  
Untuk  menghadapi syaitan dan terhindar dari godaannya, kita dianjurkan bahkan  diperintahkan oleh ALLAH untuk senantiasa berlindung kepada-NYA. ALLAH  سبحانا وتعاﱃ berfirman (artinya):
- "Dan jika kamu digoda oleh syaitan, maka berlindunglah kepada ALLAH. Sesungguhnya ALLAH Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Al-A'râf, 7:200)  
 
Dalam Hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim disebutkan:
- Abu  Hurairah berkata, Rasulullah bersabda: “Syaitan datang kepada salah  seorang dari kalian lalu berkata, siapakah yang menciptakan ini dan ini?  Sehingga syaitan berkata, “siapakah yang menciptakan Tuhanmu, maka  apabila jika telah sampai kepadanya hal tersebut, hendaklah dia  berlindung kepada ALLAH dan hendaklah dia menghentikan (waswas  tersebut)." 
 
Sedangkan dalam riwayat Abu Dawud disebutkan:
- "Jika  mereka mengucapkan hal itu (kalimat-kalimat was-was), maka ucapkanlah  "ALLAH itu Maha Esa, ALLAH itu tempat bergantung, Dia tiada beranak dan  tiada pula diperanakkan," kemudian meludahlah ke kiri (3x) dan  berlindunglah kepada ALLAH." 
 
MEMPERBANYAK TADABBUR AL-QURAN DAN MEMPERKUAT DZIKRULLAH
Al-Quran  dan dzikrullah merupakan benteng yang kokoh yang dapat melindungi diri  dari godaan dan gangguan  syaitan dan membuatnya lari tunggang langgang,  sebagaimana sabda Rasulullah: 
- "Dari Abu Hurairah,  bahwa Nabi صلیﷲ علیﻪ و سلم  bersabda, janganlah kamu menjadikan  rumah-rumah kamu sebagai kuburan. Sesungguhnya syaitan lari dari rumah  yang dibacakan surat Al Baqarah di dalamnya.”  (HR Muslim, no. 780) 
 
- Dari  Al-Harits Al-Asy’ari, bahwa Nabi صلیﷲ علیﻪ و سلم  bersabda:  “Sesungguhnya ALLAH memerintahkan Yahya bin Zakaria Alaihissallam dengan  lima kalimat, agar beliau mengamalkannya dan memerintahkan Bani Israil  agar mereka mengamalkannya (di antaranya): Aku perintahkan kamu untuk  dzikrullah. Sesungguhnya perumpamaan itu seperti perumpamaan seorang  laki-laki yang dikejar oleh musuhnya dengan cepat, sehingga apabila dia  telah mendatangi benteng yang kokoh, kemudian dia menyelamatkan dirinya  dari mereka (dengan berlindung di dalam benteng tersebut). Demikianlah  seorang hamba tidak akan dapat melindungi dirinya dari syaitan, kecuali  dengan dzikrullah."  (HR Ahmad) 
 
MENYELISIHI SYAITAN DARI SETIAP PERBUATANNYA
Syaitan  adalah musuh manusia, maka wajib pula untuk menjadikannya sebagai  musuh, dan membenci serta meninggalkan perbuatannya. Sebagaimana firman  ALLAH (artinya): 
- "Sesungguhnya syaitan itu adalah  musuh yang nyata bagimu, maka jadikanlah ia musuh(mu), karena  sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya  mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala."  (Fathir: 5) 
 
Diantara perbuatan syaitan yang harus diselisihi adalah:
1.  Perbuatan membadzir atau pemborosan
ALLAH berfirman (artinya):
- “Dan  janganlah kamu melakukan perbuatan mubadzir, sesungguhnya  pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu  adalah sangat ingkar kepada Tuhan-NYA.” ( Al-Isro :26-27) 
 
2.  Makan dan minum dengan tangan kiri
Rasulullah bersabda:
- Dari  Abdullah bin Umar, Nabi صلیﷲ علیﻪ و سلم bersabda: “Janganlah salah  seorang diantara kalian makan dan minum dengan tangan kirinya,  sesungguhnya syaitan makan dan minum dengan tangan kirinya.” (HR. Tirmidzi)  
 
3.  Tergesa-gesa dalam pekerjaan
Rasulullah bersabda: 
- Dari Sahl bin Said, Rasulullah bersabda: “Tergesa-gesa itu dari perbuatan syaitan.” (HR. Tirmidzi) 
 
Demikianlah,  semoga kita mampu membentengi diri kita dalam menghadapi permusuhan dan  tipu daya syaitan yang selalu menyesatkan langkah kita menuju keredhaan  dan syurga ALLAH سبحانا وتعاﱃ.
H. ZulhamdiM. Saad, Lc
:::: Selasa, 12 Rabi'ul Awal 1432 | Selasa, 15 Februari 2011 ::::
[ Semua Gambar Adalah Hiasan ]
_______________________
Disunting Dari :
LAMAN: IKATAN DA'I INDONESIA
(Nota ini disunting oleh Bicara Hidayah dari dari teks Khutbah Juma’at)
Jodol Asal: Mewaspadai Pintu Masuk Setan
Shared By Bicara Hidayah
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya   Allah dan para malaikat-Nya bersalawat (memuji dan berdoa) ke atas   Nabi. Wahai orang-orang yang beriman bersalawatlah kamu ke atasnya serta   ucapkanlah salam dengan penghormatan. “ [Al-Ahzab: 56]





















